Asyik.
Jari-jemari ini masih menulis lagi ya. Menari-nari di atas keyboard. Mengisi
blog yang sebenarnya lebih keseringan ndagelnya[1]
dari pada seriusnya. Blog yang sebenarnya “cuma” melaporkan, mengulas, dan
mengangkat sisi cerita di baliknya. Nah… Ini yang akan kita share di tulisan ini.
Beberapa
minggu sebelumnya, tepatnya di tiga laga BIG MACTH Manchester United
sebelumnya, adalah laga yang sebenarnya cukup berat. Wuuuuih! Gimana ndak wuihhhh…
Melawan tiga klub besar dengan jadwal yang berdekatan. Dan hasilnya sudah sama-sama
kita ketahui. Banyak supporter yang memasang muka beragam. Ada yang sedih,
susah, seneng, dan hanya biasa-biasa saja. Ya, itulah sepak bola.
Di
tiga laga MU itu jelas berdampak pada nonbar yang di gelar UI-CORP. Ndak seperti biasanya. Ada nonbar yang
digelar bersama fans club lain di Ponorogo. Ini ceritanya juga seperti ajang
silaturohmi, lho. Saling mengenal
satu sama lain.
Oke!
Langsung kita bahas satu-satu ya. Ndak
usah terlalu serius baca tulisan ini. Lha
wong adminnya saja nulis blog ini sambil ndagel cekikikkan.
NONBAR MU vs CHELSEA, UI-CORP feat CISC Ponorogo
Sejatinya
ini bukan yang pertama kali UI-CORP mengadakan nonbar bersama fans club Chelsea
FC di Ponorogo, CISC (Chelsea Indo Supporter Club). Tepatnya di musim
lalu,, dua fans club ini juga pernah
mengadakan duet nonbar (featuring
nonbar). Dan anehnya, hasilnya juga sama. Seri. Dulu 0-0, sekarang 1-1. Apa
mungkin tahun depan 2-2? Ah…
Sebelum
stand ticket dibuka, warna merah dan
biru menghiasi Jalan Suromenggolo. Persisnya di Cinema Box, basecamp baru
UI-CORP (Ooo, ini ceritanya udah move on dari basecamp lama tho). Maklum, dua tim besar dengan
rivalitas yang sangat ketat. BIG MATCH kali ini menjadikan nonbar yang luar
biasa ramenya.
Nonbar
yang diadakan start pada pukul 22.00
waktu setempat ini telah mendatangkan puluhan bahkan ratusan penggila bola dari
kedua tim. Tiket sudah over sold
sebelum kick off babak pertama dimulai.
Kelihatan dari wajah-wajah divisi nonbar bagian ticketing yang kuwalahan
mengurus antrean masuk.
Jalannya
nonbar juga ndak kalah seru. Kedua fans club saling chant mendukung tim idolanya. Bahkan, berbalas chant. Sahut-sahutan kaya kodok di sawah. Ah…
Di
beberpa menit babak ke dua, CISC sempat terlihat lebih gayeng[2]
dengan chant-chantnya. Ini dikarenakan Chelsea lebih unggul duluan. Pun
akhirnya, UI-CORP juga ndak mau
ketinggalan gayengnya. Lonjak-lonjak
kaya nonton konser sambil teriak nge-chant.
Namun,
di injury time, suasana pecah tatkala
Van Persie melepas jersey-nya untuk merayakan gol yang menyamakan kedudukan.
Ini ceritanya injury time berdarah.
Hasil pertandingan berbuah seri. Nonbar ditutup dengan tepuk tangan sportif
dari kedua fans club. Salut untuk keduanya…
Designed by: IWAN
NONBAR MAN. CITY vs MAN. UNITED,
UI-CORP feat THE CITIZEN Ponorogo
Nonbar
yang ini juga ndak kalah seru lagi.
Yang nge-chant juga pada ndleweran peluh keringatnya. Saking serunya. Saking semangatnya. Gimana ndak
semangat. Duo klub se kota dengan rivalitas sengit. Ndak hanya kota Manchester yang terbelah. Berbagai pelosok dunia,
dari yang nyata sampai dunia maya, juga terbelah jadi dua bagian. Merah dan biru.
Pun
sama dengan nonbar waktu itu. Meskipun The Citizen Ponorogo kalah dari segi
jumlah, mereka juga tetep semangat mendukung timnya. UI-CORP??? Tanya saja sama
yang nge-chant. Suaranya masih ada
waktu keluar dari Cinema Box?
Penonton
pun juga istimewa. Ratusan penikmat bola memadati lantai atas Cinema Box pada
malam itu, 2 November 2014. Sejak pukul 19.00 sudah terlihat para pendukung
dari kedua tim yang berdatangan. Layaknya nonbar featuring CISC Ponorogo, tiket
waktu itu juga over sold.
Dan
hasilnya, kali ini MU kalah. Yuhhh… Meskipun kalah, sekeluarnya dari ruangan
Cinnema Box, masih terdengat sayut-sayut chat
dari beberapa pendukung MU. Entah kenapa. Mungkin saking semangatnya, atau bisa
juga menghibur diri. Aduhhh…
Designed by: IWAN
NONBAR TUNGGAL, ARSENAL vs MAN. UNITED
Nah,
kalau dua nonbar yang sudah di kupas di atas adalah nonbar featuring, maka BIG MACTH kali ini berjalan seperti biasanya.
Jalannya nonbar pun juga tak seperti nonbar di laga BIG MACTH pada umumnya.
Selalu ramai. Untuk ukuran BIG MACTH, nonbar malam itu bisa dikatakan sepi.
Banyak
hal yang mempengaruhinya, salah satunya adalah waktu yang terlalu malam. Kick off dimulai pukul 01.00 dini hari.
Bagi orang yang ndak biasa begadang,
jam segitu tentunya sudah tidur. Atau mungkin karena masih pelajar. Mau keluar
buat nonbar tidak di-ACC oleh ortu atau bapak/ibu kos. Huhuhuhu… Tapi ndak papa. Tetep rame, lho.
Ceritanya.
Jalan pertandingan malam itu juga bikin detak jantung deg-deg ser[3].
Sering keserang dari pada nyerang. Tapi, teriakan dan chant penonton pecah tatkala Rooney mengarahkan bola dengan sangat
bijaksana ke gawang Arsenal. Tak pelak pemain bernomor punggung 10 itu
dielu-elukan. Tak hanya Rooney lho.
De Gea pun juga. Meskipun banyak ditekan, tapi penampilan dari kipper De Gea
yang menggagalkan serangan pemain Arsenal begitu yahut di bawah mistar. Glory… Glory… Glory…
Nonbar
kali ini berjalan mulus. Semulus nonbar-nonbar sebelumnya. Empat jempol untuk
semua pihak. Tetep lonjak-lonjak dan teriak mengeluarkan dukungan. Dan
hasilnya. Hahahahaha… MENANG.
Lumayan untuk mengobati hasil yang ditorehkan MU di laga sebelumnya.
Designed by: IWAN
***
Tiga
laga BIG MACTH dengan tiga hasil berbeda (kalah, seri, menang), tapi tetap 1
suara. Ndak salah kalau kita
menyebutnya dengan #3in1United.
Kalah, seri, atau menang, tetep satu suara buat Man. United. Sudah dulu ya.
Lain kali kalau ada keinginan buat nulis di sini, kita sambung lagi.
Demikian
ulasan kita kali ini. Admin menulis tulisan ini saat tengah malam yang sunyi di
tepian Telaga Ngebel, Ponorogo yang terkenal mistisnya.
Salam dari lereng Gunung Wilis!!!Galery:
Posted by:
Hengky Adin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar