Search

Minggu, 21 Juli 2013

Ngabubuit ala UI-Ponorogo: Tamu Dari Sorong

Ngabuburit merupakan salah satu kegiatan di bulan puasa ketika jam menjelang berbuka. Kegiatan ini cenderung kegiatan yang sifatnya mengisi waktu luang sambil menunggu kumandang adzan maghrib tiba. Kali ini UI-Ponorogo menggelar ngabuburit bareng di basecampnya, Java Steak & Coffee, dengan nonbar laga pramusim  Manchester United vs Australia All Star. Sore itu tampak yang hadir Bang Ari dan Bang Wawan yang pertama kali, disusul Jeng Anis dan Jeng Leli. Sampai jam 5 sore satu per satu anggota mulai berdatangan (padahal infonya jam 4 sore -maklum puasa- ). Korda UI-Ponorogo, Heiradhika, pun sempat diperkirakan tidak hadir karena mungkin ada urusan, namun akhirnya datang juga dengan balutan bekas operasi mata di mata kanannya.
Ceritanya Sang Korda baru saja menjalani operasi mata untuk menghilangkan bencolan kecil di mata sebelah kanan (santai saja Bang Dhika, tetep kelihatan keren kok!!! Meskipun masih kalah keren sama yang nulis blog ini)    Seperti biasa, Bang Iwan menyempatkan gabung ngabuburit mengajak istri dan Aldo anak laki-lakinya.
Menjelang kick off dimulai, UI-Ponorogo mendapatkan tamu istimewa perwakilan dari United Indonesia (UI) Sorong, Bang Nachir (Welcome to Bumi Reog, my brother). Bang Nachir (@Nachir_79 demikian nama akunnya dalam forum United Indonesia) baru mengunjungi Surabaya sebelum tiba di Ponorogo dan tiba sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Dia sebelumnya sudah menjalin komunikasi dengan beberapa anggota UI-Ponorogo yaitu Bang Azulfian "Bimbim", Bang Hakim, dan Bang Ghopur lewat kesempatan Gathering Daerah Jatim di Jombang beberapa waktu lalu. Sesampainya Bang Nachir di basecamp UI-Ponorogo langsung disambut dengan ramah-tamah dari para anggota UI-Ponorogo. Mumpung suasananya masih ngabuburit (jam menunggu buka puasa) satu-persatu anggota UI-Ponorogo yang datang waktu itu berkenalan dengan Bang Nachir (tambah dulur brooo).
Memang sepak bola dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya mengajarkan kita arti persaudaraan dan kesetaraan hak/kewajiban sesama manusia (Ehem...kali ini bahas rada' serius bro)   Sepak bola, football, soccer, “bal-balan” atau entah apa namanya yang jelas kejar, tendang bola, dan masukan ke jaring lawan lewat kerjasama. Itulah salah satu pelajaran positif yang dapat diambil dalam permainan ini. Kerjasama, hukumnya mutlak kalau ingin menang. Tak ada tawar menawar, tekan ego pribadi untuk kemenangan tim. Sepak bola tak pandang ras, suku, bangsa, dan agama. Lewat  kerjasama segala bentuk perbedaan melebur jadi satu, untuk tujuan tim. Meskipun berbeda, semua berhak untuk menendang dan mengoper bola. Belajar percaya kepada orang lain untuk menjaga bola meskipun dia berbeda dengan kita. Sekali lagi, kerjasama…
Masyarakat dunia dengan segala multietnisnya merepresentasikan betapa pluralnya masyarakat dunia. Indonesia adalah salah satunya. Negara yang kaya akan budaya masyarakatnya yang beragam. Bahasa, kesenian, adat istiadat, dan masih banyak lagi. Bahkan dari beberapa literatur terdapat berbagai perbedaan untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah suku yang ada di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan masyarakatnya yang beragam, mendiami dari Sabang sampai Merauke.
Semua perbedaan yang ada sepak bola hadir sebagai salah satu sarana untuk meleburkan perbedaan teserbut. Di sepak bola Eropa santer-santernya meneriakan jargon “NO RACISM”. Sebuah upaya untuk menegakkan persamaan hak di muka umum tanpa memandang ras (umum: golongan). Yah, hakekatnya sepak bola adalah persamaan hak. Sama-sama memiliki hak untuk menikmati sepak bola.
Sekali lagi sepak bola dan segala aspek di dalamnya, sebuah komunitas yang bersifat positif tentunya kita dapat mengambil pelajaran yang positif juga. Lewat komunitas seorang individu dapat di pertemukan dengan individu lain. Persaudaraan dan rasa kekeluargaan bisa terjalin dengan adanya saling berbagi. Komunikasi menjadi lebih intens untuk mengenal lebih jauh antar pibadi karena adanya persamaan, yaitu sama-sama pendukung Manchester United. Pada awalnya tak ada satupun dari UI-Ponorogo yang mengenal sosok dari pribadi Bang Nachir, namun karena adanya komunitas United Indonesia sebagai wadah para pecinta Manchester United UI-Ponorogo bisa mengenal Bang Nachir, salah satu anggota UI-Sorong.
Well... Sekali lagi selamat datang dan selamat menikmati "gemerlap" kota kecil kami, Bang Nachir. Salam hangat juga dari kami untuk sodara-sodara di Sorong .


Referensi:
www.unitedindonesia.org

DOC:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar