Search

Minggu, 09 Juni 2013

CATATAN BAKSOS PERDANA UI-PONOROGO

 Di saat banyak petinggi negara memperkaya diri dengan korupsi, UI-Ponorogo menggelar baksos sebagai wujud peduli. Kegiatan ini dilakukan dengan 2 agenda yaitu menyantuni anak yatim piyatu yang berlokasi di Jiwan, Madiun bersama dengan 
Blazer” Magetan, dilanjutkan dengan donor darah dengan merangkul PMI Ponorogo.
Acara baksos dimulai sekitar pukul 09.30 waktu Ponorogo dengan langsung meluncur ke daerah Jiwan, Madiun. Kegiatan baksos ini UI-Ponorogo bergabung dengan para perkumpulan pecinta mobil “Blazer” Magetan.
Sebagaimana dalam undang-undang kaum fakir miskin dan anak-anak terlantar (baca Pasal 34 ayat 1 UUD 1945), kepedulian terhadap sesama diwujudkan ana-anak UI-Ponorogo dengan mengelar acara santunan terhadap anak-anak yatim piatu di daerah sekitar Jiwan, Madiun. Diharapkan baksos ini dapat membantu negara dalam bidang sosial, terutama dalam menangani, melindungi hak-hak, dan memberdayakan anak-anak yang kurang beruntuk untuk membuka sedikit harapan yang berarti.

Donor darah sendiri berarti proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah[1]. Untuk dapat menyumbangkan darah, seorang donor darah harus memenuhi syarat sebagai berikut:[2]



  1. calon donor harus berusia 17-60 tahun
  2. berat badan minimal 50 kg
  3. kadar hemoglobin >12,5 gr%
  4. tekanan darah 100-150 (sistole) dan 70-100 (diastole)
  5. menandatangani formulir pendaftaranan
  6. tidak mengalami gangguan pada pembeku darah
  7. lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter
  8. untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh dalam kondisi atau menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui.



Baksos kali ini bisa dibilang cukup sukses. Dengan menggaet peran PMI Ponorogo kegiatan donor darah dapat berjalan dengan lancar. Anggota UI-Ponorogo yang mendonorkan darahnya antara lain Andhika, Pak Iwan beserta istri, Pak Hakim beserta istri, Bimbim, Mas Joko, Ari, Anis, dan Ana. 
"mbak Vhijhe pingsan setelah pengalaman pertama Donor Darah.."itu hal biasa"kata orang PMI....saloooot...mbk vhijhe emeeeezing...."
Begitulah postingan dalam akun facebook milik Pak Iwan. Patut kita acungi jempol para relawan kita dari UI-Ponorogo. Tak peduli yang membutuhkan siapa. Tak peduli ras, suku, bangsa, atau supporter sepak bola lainnya. Mengesampingkan perbedaan yang ada semua dilakukan murni dengan satu alasan, KEMANUSIAAN.
















By: @HengkyAdin

Referensi:

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Donor_darah Diunduh pada tanggal 9 Juni 2013 pukul 16.50 WIB

[2] Ayo Donor Darah, Palang Merah Indonesia, diakses tanggal 9 Juni 2013 pukul 17.10 WIB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar